Menjelajah Waktu

          Perubahan alam yang terus berganti, menandakan seluruh makhluk hidup terikat oleh waktu. tidak ada yang terlepas darinya meskipun lari ke ruang angkasa. sehingga seakan-seakan waktu adalah sebuah menifestasi dari sebuah kehancuran. segala sesuatu yang terikat oleh waktu pasti akan binasah, baik cepat atau lambat. ketakutan akan hal itu, muncul lah golongan atau kelompok yang di sebut dahriyyah, yaitu mereka meyakini yang menghancurkan segala sesuatu adalah waktu. tapi, pada hakikatnya Allah lah yang tidak terikat ruang, arah dan waktu. maka Allah sebagai wujud 'ala (wujud tertinggi) sebagai pencipta segalanya. 
     melihat keadaan manusia yang lemah ini, perlu sekali mengatur waktu sebagai kendaran yang menghantarkan kepada tujuannya. para tokoh terkemuka di dunia, sungguh mereka yang dapat memeneg waktu sedemikian rupa. tidak ada waktu kosong kecuali mereka manfaatkan dengan sebaiknya. merka curahkan segala kemampuan, daya dan upaya untuk suatu tujuan yang paling dinginkan oleh mereka. meskipun banyak sekali interpretasi mengenai sebuah kesuksesan. tapi sebagai muslim, kesuksesan sejati adalah ketika menikmati wangi surga dan terlepas dari api neraka. maka dari itu, para ulama kita telah sangat berjasa dalam menunjukan manusia ke jalan Ilahi. dengan harapan ridlo Allah semata. 
       
 pada zaman post-modern ini, dan maju nya perdaban manusia dari berbagai bidang. memaksa menutut segala kebutuhan manusia, berupa hiburan, kebutuhan pangan, dll. tidak heran pada dewasa ini, orang-orang berbondong-bongong menikmati segala fasilitas dan tren hidup. kemudian lupa berapa lama ia menghabiskan waktunya hanya untuk memburu kesenangannya, meskipun pada awalnya mungkin untuk pelepas kepengatan hidup. tapi lambat laun ia menjadi tren hidup yang banyak diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat. di tambah lagi dengan sarana komunikasi yang luar biasa, dan jejaring sosial. menawarkan berbagai kemudahan yang patut disyukuri. tapi sayang ia tidak mengenal umur, banyak remaja kita terlena terhadap tugas mereka sabagai generasi bangsa dan agama. dengan sesuatu yang pada hakikatnya tidak begitu urgen bagi seorang pelajar. dengan pola kehidupan modern, banyak dari remaja kita terlindas oleh waktu karena zaman telah menyilaukan mata. hingga rabun dalam memandang realita kehidupan yang ideal bagi seorang muslim. 
       dalam surat al-ashr Allah bersumpah dengan waktu. kemudian juga Allah bersumpah dengan waktu fajar dan pagi. permulaan rutinitas seorang muslim berawal dari waktu subuh. kerana pada saat fajar adalah waktu terbaik untuk memulai aktifitas, sampai Rasulullah berdoa untuk keberkahan umatnya pada waktu fajar. Rasulullah bersabda: 
الهم بارك أمتي في بكورها
artinya : " ya Allah berkahilah umatku pada waktu fajar."
          kemudian setiap detik harus diisi dengan kebaikan jika tidak, maka akan terisi dengan keburukan, itulah kaidanya. karena setiap napas dan detik yang di lalui akan diminta pertanggungjawabannya di hari pembalasan kelak. kepada Allah lah aku meminta perlindungan, dan kepada-NYA tempat ku bersandar...
      

0 komentar:

Fatwa Menggunakan Obat Inheler Ketika Berpuasa Ramadhan

Apa hukum Menggunakan Obat Inheler Ketika Berpuasa Ramadhan ?
Jawaban Dewan Fatwa ;
       obat inheler merupakan alat yang digunakan untuk penderita asma. alat ini berisi obat cairan yang disimpan dalam sebuah tabung berisi gas yang berfungsi untuk mendorong keluar obat cairan tersebut ketika dihisap oleh pasien melalui mulutnya. obat ini berfungsi untuk melapangkan saluran napas, sehingga mengembalikan proses pernapasan seperti sedia kala.
       menggunakan obat hisap ini membatalkan puasa, karena alat tersebut berfungsi memasukan cairan obat yang berada di dalamnya dalam bentuk percikan ke dalam rongga tubuh melalui lubang terbuka yaitu mulut. pendapat yang mengatakan bahwa cairan yang masuk dalam tubuh itu hanyalah gas tidak benar, tapi ia merupakan gas yang berisi percikan-percikan lembut dari obat yang dikandungnya.
         dengan demikian, orang yang tidak dapat meninggalkan obat ini dalam proses pengobatannya dibolehkan untuk tidak berpuasa. bahkan, jika ia khawatir bila tidak menggunakan obat tersebut dapat menyebabkan kematiannya maka ia wajib tidak berpuasa, meskipun itu berlangsung lama atau sepanjang hidupnya.
         jika menurut dokter yang dapat dipercaya penyakitnya tidak dapat disembuhkan, maka ia wajib mengeluarkan fidyah. yaitu memberi makan seorang fakir miskin untuk setiap hari yang ia tinggalkan. jika ternyata ia sembuh dalam penyakitnya dan mampu malaksanakan puasa, maka ia tidak wajib mengqodho kembali puasa yang ia tinggalkan. karena fidyah yang ia bayarkan telah cukup mengganti puasa itu. hal itu karena kewajiban puasa telah gugur darinya dan tidak termasuk dalam  mukallaf yang menjadi obyek perintah puasa itu. karena, berdasarkan pendapat yang paling shohih. dalam keadaan ini kewajiban fidyah atas dirinya merupakan merupakan kewajiban awal, bukan kewajiban pengganti karena tidak dapat berpuasa.
Allahu 'Alam bi Showab....
sumber http://www.dar-alifta.org

0 komentar:

Dengan Pena Mengubah Dunia

di saat mendengar kata pena\pulpen, yang terbenak dalam pikiran hanya alat untuk menulis sesuatu hingga jadilah sebuah tulisan dari berupa karya-karya ilmiah dalam berbagai cabang ilmu, sampe tulisan ringan berisi curahan hati, ide, gagasan atau opini. seiring pesatnya dunia tulis-menulis dari mulai pake bulu ayam (asal jangan pake bulu kambing aja) sampe dalam menuangkan inspirasinya tidak terbatas dengan pulpen. cukup duduk manis sambil mata melihat monitor, dan jari-jemari mulai menari-nari diantara huruf-huruf latin. jadilah sebuah tulisan yang tidak hanya bisa dinikmati oleh kamu aja. tapi semua orang tidak terbatas tempat atau waktu dan siapa saja bisa mengaksesnya lewat jaringan internet (international net).
tau ga saudara2, bagi seorang muslim kita harus bangga karena budaya menulis sudah berkembang pesat pada awal-awal pembukuan keilmuan islam seperti bahasa arab (lughoh), ushul fiqh, hadist, dan tafsir. walaupun pada zaman Rosulullah SAW. sempat penulisan hadist dilarang. dikarnakan takut tercampur antara hadist dan Al-Qur'an, dan juga sebab dari kelebihan bangsa arab berupa kekuatan hapalan jadi mereka tidak memerlukan lagi dengan tulisan contoh seperti sahabat Abu Hurairah r.a beliau salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist dari Rosulullah SAW. dibandingkan dengan sahabat yang lainnya, tetapi semua itu tidak tersimpan rapih dalam buku, cukup hapalan sebagai perbendaharan wahyu yang agung ini. dalam Al-Qur'an, Allah SWT. bersumpah demi pena ,"
ن والقلم وما يسطرون 
" Artinya: 'nun' demi pena dan apa yang mereka tulis."
dan pena adalah makhluk pertama yang Allah ciptakan sebagaimana Rosulullah SAW. bersabda."
أَوَّلُ مَا خَلَقَ اللهٌ تَعَالَى الْقَلَمُ, فَأَخَذَهُ بِيَمِيْنِهِ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِيْنٌ, قَالَ: فَكَتَبَ الدُّنْيَا وَمَا يَكُوْنُ فِيْهَا مِنْ عَمَلٍ مَعْمُوْلٍ: بِرٍ أَوْ فُجُوْرِ, رَطْبٍ أَوْ يَابِسٍ
“Makhluk yang paling pertama Allah -Ta’ala- ciptakan adalah al-qolam (pena). Kemudian Allah mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Sedang kedua tangan-Nya adalah kanan. Lalu Allah menetapkan adanya dunia, dan segala sesuatu yang terdapat di dalamnya berupa amalan baik yang dikerjakan, maupun amalan jelek; yang basah, maupun kering”. [HR. Ibnu Abi Ashim dalamAs-Sunnah (106), dan Al-Ajurriy dalam Asy-Syari’ah (hal. 180).
sangat eratnya hubungan islam dengan budaya menulis sampai Allah bersumpah atasnya dan menjadikannya makhluk pertama yang diciptakan. walaupun dalam hadist ini ada beberapa poin yang perlu dikritisi mungkin ke depan akan dibahas masalah-masalah terkati hadist ini. 
sebagai muslim sejati, kita adalah pemilik peradaban gemilang dari sejarah peradaban manusia yang pernah ada di kolong langit ini. mari kita ikut serta berpartisipasi dalam kemajuan keilmuan dunia. hanya dengan menulis... apa lagi saudara seiman yang menyandang peran mahasiswa, tentu hukumnya sudah fardlu 'ain (kayak sholat aja).  yah kurang lebih seperti itu lah, terima kasih atas perhatiannya. saran dan kritik kami tunggu karena sangat membantu untuk masa dapan yang lebih baik.

0 komentar: